Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Tuesday 12 May 2009

Pemerintah Akui Puluhan Tahun Abaikan PAUD

JAKARTA, Selama puluhan tahun pwmerintah melakukan kesalahan dengan mengabaikan pembangunan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia, malah lebih fokus pada pengembangan Taman Kanak-Kanak dan sejenisnya.

“Kita menyadari selama ini telah melakukan kesalahan dan baru memberikan respon terhadap pendidikan anak usia dini setelah Indonesia mengikuti pertemuan Education for All (EFA) di Dakkar pada tahun 2002,” kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo seusai membuka seminar nasional PAUD, Rabu (26/11).

Setelah pertemuan Dakkar, katanya, pemerintah langsung merespon dengan membentuk Direktorat PAUD di bawah Ditjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), sehingga otomatis berimplikasi pada ketersediaan alokasi anggaran untuk pembangunan PAUD.

Sejak terbentuknya Direktorat PAUD, ujarnya pemerintah terus mendorong akselerasi pendirian PAUD, khususnya PAUD non formal hingga ke pelosok tanah air untuk menjangkau kelompok masyarakat sederhana dan tidak mampu agar memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan usia dini.

“Pemerintah selanjutnya berkomitmen bahwa layanan PAUD merupakan bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional yang peranannya tidak kalah penting dibandingkan dengan satuan pendidikan lainnya,” katanya.

Dari 28 juta anak usia dini di Tanah Air saat ini, kata Mendiknas, yang mampu terjangkau layanan PAUD mencapai 52%. Sedangkan anak-anak yang dilayani pendidikan Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (RA) mencapai 113%.

Oleh karena itu, menutrut Bambang, pemerintah akan mendorong akselerasi layanan PAUD hingga ke pelosok Tanah Air, terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah kecamatan dan kabupaten sehingga pertumbuhan layanan PAUD secara bertahap akan merata.

Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, pemerintah sangat mendukung pengembangan PAUD non formal untuk melayani masyarakat tidak mampu dan keluarga sederhana sebab pemerintah melihat manfaat besar, yakni anak-anak yang mengikuti PAUD dengan baik akan lebih siap mengikuti pendidikan di sekolah dasar (SD).

“Selain itu, dengan mengikuti pendidikan PAUD mampu mencegah putus sekolah di sekolah dasar (SD) dan lebih siap dalam mengikuti pendidikan di jenjang yang lebih tinggi,” katanya.

Depdiknas bersama Bappenas dan sektor terkait lainnya mulai tahun depan akan menyebarluaskan sistem PAUD yang holistik dan integratif serta memberikan perhatian yang lebih besar terhadap peserta didik PAUD yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Caranya dengan memprioritaskan pendirian lembaga-lembaga PAUD di tingkat kecamatan, pedesaan dan daerah terpencil,” katanya.

sumber: www.mediaindonesia.com (28 nopember 2008)

No comments:

Post a Comment

Renungan :

Setiap Anak terlahir JENIUS. Kadang 6 tahun pertama, para orang tua membuatnya tidak menjadi jenius.
(Bukminster Fuller)

MATAHARI EDUCARES