Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Toko Online terpercaya www.iloveblue.net
Toko Online terpercaya www.iloveblue.net

Tuesday 26 May 2009

Metode Glenn Doman — Program Bagi Anak Usia 48 Sampai 72 Bulan

Bila Bapak-Ibu baru memulai kegiatan belajar membaca ketika usia si kecil sudah menginjak 72 bulan atau 4 tahun, mulailah dengan kata-kata yang diminatinya. Mulailah dengan membuat kata-kata tunggal dari setiap alat yang ada di rumah jika anak Anda menyukai peralatan. Gunakan kamus dan carilah kata-kata yang sama artinya.

Misalnya ambillah kata “senang” dan buatlah daftar kata-kata yang berarti senang, seperti gembira, riang, bahagia.

Ingat, jangan memulai dengan kata-kata yang biasa seperti anggota keluarga, anggota tubuh, atau binatang peliharaan. Intinya, Bapak-Ibu harus memulai dengan bidang yang disenanginya sehingga kegiatan membaca ini bisa berjalan dengan menyenangkan. Menurut Metode Glenn Doman pada usia ini, anak sangat tertarik untuk membaca buku. Buatlah buku pribadi yang berisi kata-kata tunggal yang telah dipelajarinya.

Yang Anda harus pahami pada usia ini adalah:

1. Anak tidak akan menangkap suatu fakta begitu saja (kata-kata tunggal) secepat seorang bayi.
2. Anak tidak akan menyimpan suatu fakta semudah seorang bayi.
3. Anak akan mempunyai kesukaan dan ketidaksukaan yang terbentuk sangat kuat.
4. Anak perlu segera diperkenalkan dengan gabungan dua kata, kalimat sederhana, dan buku-buku agar dia bisa mengingat kata-kata tunggal yang pernah dilihatnya.
5. Anak yang harus merancang program kegiatan belajar membaca sendiri dengan memilih perbendaharaan kata yang dia sukai dan ingin dipelajari.

Setelah Anda mulai mengajarkannya membaca, yang pasti akan terjadi adalah: Bapak-Ibu akan merasa bahwa semua kegiatan belajar berlangsung dengan menyenangkan. Minumlah segelas susu Frisian Flag, anda berdua akan lebih bersemangat lagi mengajari putra-putri tercinta.

Melakukan Evaluasi Dengan Permainan

Anak-anak sangat suka belajar tetapi mereka sangat tidak suka dites. Percayalah. Anak-anak juga sama seperti orang dewasa yang melihat tes penuh dengan tekanan.

1. Mengajar seorang anak sama dengan memberinya hadiah yang menyenangkan.
2. Melakukan tes terhadap anak sama dengan meminta pembayaran di muka.
3. Semakin sering orangtua mengetesnya semakin lamban dia belajar dan semakin sedikit yang dia pelajari dan semakin bosan dia belajar.
4. Semakin sedikit orangtua mengetesnya semakin cepat si kecil belajar dan semakin banyak yang ingin ia pelajari.
5. Pengetahuan adalah hadiah paling berharga yang bisa Anda berikan pada si kecil.

Berikan pengetahuan itu sebanyak mungkin seperti Bapak-Ibu memberinya makanan bergizi.

Mengapa tidak boleh melakukan tes terhadap kegiatan belajar ini Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tes? Tes adalah suatu usaha untuk mencari tahu apa yang tidak diketahui anak kecil. Karena itu, jangan pernah tes si kecil dengan menyuruhnya membacakan kartu-kartu yang Anda perlihatkan. “Ini bacanya apa?” sembari misalnya menunjukkan 2 gabungan kata.

Dengan mengetes anak, menandakan Anda tidak percaya kalau si kecil bisa membaca.
Karena itu, dalam tahapan membaca tidak pernah disarankan untuk mengulang perkataan
Bapak-Ibu ketika memperlihatkan kartu-kartu.

Alih-alih mengetes, Bapak-Ibu bisa melakukan evaluasi terhadap anak yang bentuknya adalah sebuah permainan memecahkan masalah. Seperti contoh, ambillah dua kartu yang disukainya. Misalnya, Bapak-Ibu memilih kartu yang bertuliskan kata “apel” dan “pisang”. Tanyakan pada si kecil, “Yang mana pisang?” ini adalah kesempatan yang bagus untuk bayi jika ia diminta melihat atau menyentuh kartu itu. Jika si kecil melihat atau menyentuh pada kartu pisang, Anda pasti merasa senang. Jika si kecil melihat atau menunjuk pada kartu yang lain, katakan, “Ini apel dan ini pisang” sembaru menunjukkan kartu-kartu itu.

sumber: http://www.nutrisibalitacerdas.com/home.php?act=article&mode=read&articleID=277&categoryID=2

No comments:

Post a Comment

Renungan :

Setiap Anak terlahir JENIUS. Kadang 6 tahun pertama, para orang tua membuatnya tidak menjadi jenius.
(Bukminster Fuller)

MATAHARI EDUCARES